Pada hakikatnya sifat manusia adalah menghamba, yang akan selalu menghamba pada sesuatu. Ketika anda mencintai seseorang melebihi yang lain. Artinya anda sedang menghamba padanya.

Dan ketika terjadi penghambaan dengan sesuatu terlepaslah penghambaannya dengan sesuatu yang lain. Begitu juga ketika seseorang menghamba pada Allah maka hilanglah penghambaannya pada makhluknya. Dan begitulah seharusnya.

Nabi saw. bersabda: Ada tiga hal yang barang siapa mengamalkannya, maka ia dapat menemukan manisnya iman, yaitu orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada yang lain, mencintai orang lain hanya karena Allah, tidak suka kembali ke dalam kekufuran (setelah Allah menyelamatkannya) sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka. (Shahih Muslim No.60)


Tidak mungkin ada seseorang yang tidak pernah merasakan jatuh cinta.

Termasuk anda pasti pernah merasakan indahnya jatuh cinta dengan seseorang. Jika tidak pernah, mungkin anda termasuk yang kurang normal he he

Sengaja atau tidak sengaja, rasa cinta itu pasti muncul karena cinta adalah fitrah bagi manusia.

Coba bayangkan..
Pada saat dulu anda berpapasan dengan doi, anda titba tiba merasakan dag dig dug tak menentu. Dan hal itu terjadi begitu saja sadar maupun tak sadar. Itu tandanya hati anda sedang terpaut padanya.
Hal itu boleh boleh saja terjadi namun yang perlu dihindari adalah ketika rasa itu tidak dibarengi dengan taqwa sehingga tak mampu dikendalikan dan lepaslah hati dari terpaut padaNya hingga ujung ujungnya zina. Naudzubillah

Sempat tersadar ketika dulu bertemu dengan sahabat yang baru hijrah. Pancaran kebahagiaan terlihat saat saya berbincang dengannya. Seakan seseorang yang dipertemukan kembali dengan unta tunggangannya yang hilang di tengah padang pasir.

Adalah salah satu momen paling indah ketika diingatkan kembali saat awal mendapat hidayah.
Namun, 1 hal yang saya sering temui ketika mendengar cerita mereka yang baru berhijrah adalah ketika mereka sedang terpuruk (baik karena diputuskan pacarnya, ditinggalkan keluarga yang dicintai, terhimpit masalah ekonomi dll) kemudian mencari pelarian. Beruntungnya Allah yang maha Pemurah menariknya dari lembah kehinaan.

Mudah bagi Allah untuk merubah hati seseorang. Itulah mengapa hati yang dalam bahasa arab disebut dengan qalbu. Qalbu artinya membalikan. Yang mengisyaratkan bahwa hati seseorang mudah sekali berubah keadaaannya.

Hati milik Allah maka yang mampu membolakbalikan hati hanyalah Allah.
Dialah yang mampu merubah dari senang menjadi sedih, tenang menjadi gelisah, merasa aman menjadi takut bahkan dari iman menjadi kafir.

Saking labilnya mudah sekali bagi hati untuk membawa kita menuju surga maupun ke neraka.
Itulah mengapa Nabi Muhammad SAW dalam riwayatnya paling sering membacakan do’a

Yaa Muqallibal Quluub Tsabbit Qolbii A’la Diinik
Wahai zat yang membolak balikan hati teguhkan hati ini pada agamaMu

Kita lihat bagaimana seorang Rasul saja yang ma’shum (terjaga dari dosa) dan dijamin oleh Allah masuk surga dalam doa yang paling serig dipanjatkannya adalah tentang istiqomah dalam agamaNya.
Nah apalagi kita yang dosa menumpuk dan belum dijamin masuk surga maka seharusnya berdoa lebih banyak dan lebih khusyu’ agar diistiqomahkan dalam agamaNya.

Mungkin anda pernah mendengar ungkapan “Mempertahankan keberhasilan itu lebih sulit dibandingkan dengan meraihnya”

Hal itu senada dengan pernyataan bahwa “Istiqomah itu lebih sulit dibandingkan dengan berhijrah”
Maka bagi anda yang sedang berjuang untuk istiqamah. Kokohkanlah kembali iman anda karena semakin semakin kokoh iman anda, semakin kuat anda mampu bertahan dari godaan setan yang akan menempa diri anda.



Wallahu a’lam

Post a Comment